Monday, January 5, 2009

Segarnya Es Batu dari air sungai ciliwung.


Bagaimana mungkin sungai ciliwung yang airnya keruh dan hitam seperti itu bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan es batu ? Tentu pertanyaan yang akan timbul kurang lebih akan seperti itu. Pada awalnya air dari sungai ciliwung ini diberi zat pemutih agar kelihatan lebih jernih. Kemudian air tersebut dimasukan kedalam pendingin dan jadilah balok-balok es yang besar dan bening. Awalnya es ini hanya digunakan untuk mengawetkan makanan (ikan, buah dan sayuran) atau untuk mendinginkan minuman botol pada kotak yang tidak memiliki pendingin.
Tetapi akhirnya es tersebut dipakai juga oleh para penjual makanan dan minuman di jakarta pada minuman dingin yang mereka jual seperti es teh manis, es doger, es juice , es campur, es buah dan lainnya.
Tim investigasi Trans TV pernah mencoba mengambil sample es batu secara acak di beberapa penjual yang menggunakan es batu pada aneka minuman dan kemudian mengetesnya di laboratorium. Terbukti dalam es itu mengandung bakteri E-Coli, bakteri yang ditemukan dari sisa air pembuangan yang dapat menimbulkan beberapa jenis penyakit. Dan kandungan bakteri E-Coli tersebut tidak tanggung – tanggung alias banyak banget dan jauh diatas batas normal (10.000-20.000 per 100 ml). Kalau angka segitu ya...setara dengan kotoran manusia.Bakteri tersebut harusnya tidak ada di dalam es batu. serem ya...but that’s the truth.
Nah..mulai sekarang berhati-hatilah jika jajan diluar apalagi kalau minum minuman dingin dengan menggunakan es batu. Walaupun pastinya kita ga akan tahan melihat segarnya es, dikala panas matahari yang menyengat tetapi perlu di ingat, belum tentu es batu yang kita konsumsi di minuman dingin itu dibuat dari air matang / air minum yang bersih.

2 comments:

Unknown said...

Celeng jorok banget tu es batu !

kang paryo said...

intinya belum tentu yang terlihat bersih itu higienis.

SentraClix
SentraClix